Kamis, 05 Juli 2012

Palestina Desak Penyelidikan Internasional

RAMALLAH - Setelah terkuaknya kemungkinan adanya racun dalam kematian mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat, langsung menciptakan kehebohan di Palestina. Pihak Palestina mendesak agar seger dilakukannya penyelidikan internasional terkait tuduhan ini.
Kabar mengenai Arafat yang telah diracun muncul pertama kali setelah media Al-Jazeera mengumumkan hasil penyelidikan mereka selama sembilan bulan. Penyelidikan itu menemukan bahwa mantan Presiden Palestina itu bisa saja diracun dengan zat radioaktif polonium.
Terkait hal inilah yang mendorong pihak Palestina untuk meminta pihak internasional untuk segera melakukan penyelidikan internasional. Penyelidikan ini serupa dengan penyelidikan pembunuhan mantan Perdana Menteri Lebanon Rafiq Hariri.
Sementara Tawfiq Tirawi yang sebelumnya melakukan penyelidikan atas kematian Arafat menjelaskan, pihak otoritas Palestina siap menganalisa sampel dari sisa-sisa jasad Arafat yang sudah dikubur. Sebelumnya, janda Arafat, Suha Arafat meminta agar jasad Arafat untuk digali kembali dan diperiksa.
"Setelah penemuan dari Al Jazeera, saya bertemu dengan Presiden Mahmud Abbas dan merekomendasikan pemeriksaan tubuh dari Presiden Arafat. Abbas bersedia mengizinkan penyelidikan ini, dengan satu syarat, keluarga Afarat menerima hal tersebut (penggalian makam Arafat)," ujar Tirawai, seperti dikutip Al Jazeera, Kamis (5/7/2012).
Penyelidikan Al Jazeera dipusatkan pada pemeriksaan forensik yang dimiliki Arafat. Pemeriksaan termasuk dilakukan atas pakaian yang digunakannya, yang diberikan kepada Suha oleh rumah sakit Paris, Prancis dimana Arafat menemui ajalnya pada November 2004.
Suha Arafat memberikan izin kepada Al Jazeera untuk menyelidiki benda milik Arafat, termasuk rambut dan jejak keringat, urin dan darah. Semua itu kemudian dikirim ke Swiss untuk dilakukan pengujian.
Kepala Institute of Radiation Physics yang berada di the University of Lausanne Francois Bochud menjelaskan, dalam beberapa pengujian ditemukan polonium tingkat tinggi. "Kami menemukan polonium dalam jumlah signifikan berdasarkan dari sampel," tutur Bochud.
Tetapi menurut Bochud, untuk mencari penyebab pasti dari kematian Arafat yang diduga diracun ini, harus dilakukan degan memeriksa kembali sisa-sisa jasad Arafat. Untuk itu diperlukan izin dari pihak keluarga untuk memeriksanya.

Tidak ada komentar: