RAMALLAH - Setelah terkuaknya kemungkinan adanya racun dalam kematian
mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat, langsung menciptakan kehebohan
di Palestina. Pihak Palestina mendesak agar seger dilakukannya
penyelidikan internasional terkait tuduhan ini.
Kabar mengenai
Arafat yang telah diracun muncul pertama kali setelah media Al-Jazeera
mengumumkan hasil penyelidikan mereka selama sembilan bulan.
Penyelidikan itu menemukan bahwa mantan Presiden Palestina itu bisa saja
diracun dengan zat radioaktif polonium.
Terkait hal inilah yang
mendorong pihak Palestina untuk meminta pihak internasional untuk segera
melakukan penyelidikan internasional. Penyelidikan ini serupa dengan
penyelidikan pembunuhan mantan Perdana Menteri Lebanon Rafiq Hariri.
Sementara
Tawfiq Tirawi yang sebelumnya melakukan penyelidikan atas kematian
Arafat menjelaskan, pihak otoritas Palestina siap menganalisa sampel
dari sisa-sisa jasad Arafat yang sudah dikubur. Sebelumnya, janda
Arafat, Suha Arafat meminta agar jasad Arafat untuk digali kembali dan
diperiksa.
"Setelah penemuan dari Al Jazeera, saya bertemu dengan
Presiden Mahmud Abbas dan merekomendasikan pemeriksaan tubuh dari
Presiden Arafat. Abbas bersedia mengizinkan penyelidikan ini, dengan
satu syarat, keluarga Afarat menerima hal tersebut (penggalian makam
Arafat)," ujar Tirawai, seperti dikutip Al Jazeera, Kamis (5/7/2012).
Penyelidikan
Al Jazeera dipusatkan pada pemeriksaan forensik yang dimiliki Arafat.
Pemeriksaan termasuk dilakukan atas pakaian yang digunakannya, yang
diberikan kepada Suha oleh rumah sakit Paris, Prancis dimana Arafat
menemui ajalnya pada November 2004.
Suha Arafat memberikan izin
kepada Al Jazeera untuk menyelidiki benda milik Arafat, termasuk rambut
dan jejak keringat, urin dan darah. Semua itu kemudian dikirim ke Swiss
untuk dilakukan pengujian.
Kepala Institute of Radiation Physics
yang berada di the University of Lausanne Francois Bochud menjelaskan,
dalam beberapa pengujian ditemukan polonium tingkat tinggi. "Kami
menemukan polonium dalam jumlah signifikan berdasarkan dari sampel,"
tutur Bochud.
Tetapi menurut Bochud, untuk mencari penyebab pasti
dari kematian Arafat yang diduga diracun ini, harus dilakukan degan
memeriksa kembali sisa-sisa jasad Arafat. Untuk itu diperlukan izin dari
pihak keluarga untuk memeriksanya.